JURNALTIME.com, SOPPENG– Kisah Pilu Hj.Uni 53 sebelum datang bencana di Desa Jonoge, Kecamatan Sigi Biro Maru, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah
Hj.Uni orang Macanre Kabupaten Soppeng, dia tinggal di Kabupaten Sigi selama 30 tahun
Ini cerita sebelum kejadian gempa di Donggala dan Palu, Hj.Uni, kesaksiannya dia bercerita bahwa sawah yang berada dibelakang rumah yang dia tempati.
H.Uni melihat seperti angin puting beliung yang berwarna kemerah-merahan setinggi 10 meter.
Setelah itu baru turun kayak menganga (berlubang) kira-kira lubanganya 50 meter persegi.
Sesudah itu naik lagi seperti model gunung berwarna hitam lalu meledak.
Kejadian tersebut ada kedengaran seperti gemuruh air yang keras.
“Ditanya keadaan rumahnya mereka katakan kalau rumahnya sudah tidak ada (tenggelam)” akunya.
Sementara Hj.Weni 50 istri H. Arifing Ketua RT. III RW II. Desa Jonoge, menyampaikan bahwa mobil, motor dan rumah seisinya tenggelam dibawah lumpur.
Kami dan keluarga hanya pakaian yang kita pakai dibadang tinggal, itu kita serahkan kepada Allah SWT dan kami bersyukur kami sekeluarga selamat dari kejadian tersebut.
Adapun nama dan keluarga yang meninggal warga dari Kabupaten Soppeng diantaranya: satu keluarga meninggal Cain 4 orang, Hj Jamila 4 orang, Semma 7 orang. Sementara H.Tirlan dan Inari dan Lukman.
“Jadi ada 18 orang yang meninggal dunia ada yang tidak ditemukan ada yang ditemukan, sedangkan yang masih hidup 19 orang masih bertahan tinggal di Desa Jonoge tersebut” ungkap Hj.Weni.(m.yu)