Cerita Korban Banjir Salomate, Kehilangan Rumah dan Mata Pencaharian

JURNALTIME.co.id SOPPENG – Cerita pilu datang dari korban banjir di Salomate, Kelurahan Limpomajang, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng.

Lalle (35) seorang ibu rumah tangga, menceritakan bagaimana dirinya harus menyerah untuk bertahan di rumah sederhananya bersama dengan suami dan tiga orang anaknya.

Padahal lalle mengaku sudah berusaha bertahan selama mungkin ditengah luapan air danau tempe dan tingginya curah hujan selama beberapa pekan terakhir.

“Besok, kami rencananya mau mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman, kondisi rumah sudah tidak memungkinkan untuk menahan banjir” ujar Lalle, Sabtu (11/7/2020).

Senada dengan Lalle, Arisa (65) korban banjir lainnya di Salomate, menceritakan bagaimana luapan danau dan tingginya curah hujan membuat dirinya harus mengungsi dan kehilangan mata pencaharian.

“Jauh hari saya sudah meninggalkan rumah, dengan mengungsi ke rumah anak di kampung lajarella” ujar Arisa, yang sehari hari mencari rejeki dengan berjualan kebutuhan pokok.

Meskipun sudah mengungsi, tidak serta merta membuat Arisa tenang.

Tidak adanya tanda tanda banjir akan surut, membuatnya khawatir dengan kondisi barang dagangan yang saat ini masih disimpan di rumah miliknya yang terdampak banjir.

Arisa pun mengaku sesekali kembali ke rumah miliknya untuk sekedar melihat kondisi barang dagangannya.

“Karena sudah tidak bisa menjual karena banjir, semua barang dagangan saya simpan di dalam kardus”

“Namun saya khawatir nanti dirusak oleh tikus, makanya saya sering kembali untuk mengecek kondisi barang barang dagangan” ujar Arisa.(id/m.yu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *