JURNALTIME.co.id SOPPENG – Kabar gembira bagi nelayan di Danau Tempe, Marioriawa, Soppeng.
Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (PKHP) Kabupaten Soppeng, tengah menunggu kiriman 10 unit mesin pengolah ikan tokek (Hypostamus Plecostomus) dari Dinas Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas PKHP Soppeng, Erman Asnawi menyebut dengan alat ini ikan tokek nantinya akan diolah menjadi tepung yang selanjutnya akan dijadikan pakan bagi ikan dan ternak.
“Dari penelitian, ikan tokek sebenarnya memiliki kalsium yang cukup baik” ungkapnya.
Menurut Asnawi, mengolah ikan tokek menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi adalah solusi dari permasalahan nelayan yang selama ini mengganggap ikan tokek sebagai hama.

“Jadi selain mengurangi jumlah ikan tokek, kita juga ingin ada nilai ekonomi yang didapat oleh masyarakat” ujar Asnawi.
Selama ini Ikan tokek diduga berkembang pesat, karena tidak adanya spesies yang bisa menjadi pemangsa.
Ikan tokek memiliki sisik dan sayap yang keras.
Tak memiliki pemangsa, ikan tokek pun bisa berkembang biak tanpa ada gangguan.
Keberadaan ikan tokek inipun mempengaruhi tangkapan ikan nelayan.
Bahkan banyak kasus, jaring nelayan yang rusak akibat justru menangkap ikan tokek.

“Biasanya jaring nelayan dipakai hingga enam bulan, namun sekarang ini karena banyaknya ikan tokek, banyak nelayan yang mengeluh jaringnya hanya bisa digunakan hingga tiga bulan” ujar Asnawi.
Sementara itu, sejumlah nelayan marioriawa berharap pemerintah daerah bisa segera mengeksekusi rencana pengolahan ikan tokek.
“Semoga ada solusi secepatnya, kepungan ikan tokek ini membuat pendapatan kami sebagai nelayan turun drastis” tutur Ismail, Salah seorang nelayan danau tempe.(id/m.yu)