Desa Belo, Soppeng Terendam Banjir, Akses Jalan Terputus

jurnaltime.co.id SOPPENG– Banjir besar melanda Desa Belo, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, sejak 21 Desember 2024. Kepala Desa Belo, Wahyu Asharie, mengungkapkan bahwa hingga kini, dua hari setelah kejadian, akses keluar-masuk desa terputus. Jalan menuju kota dan desa lainnya tergenang banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai Belo.

“Banjir datang begitu cepat, air naik dengan cepat hingga menutup jalan. Kini, kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melewati jalan yang biasanya menjadi akses utama menuju desa dan kota,” jelas Wahyu Ashaie.(22/12)

Menurutnya, air yang menggenangi jalan berasal dari kiriman air hujan yang turun di hulu Sungai Belo. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air meningkat drastis, dan sungai meluap, menenggelamkan sejumlah ruas jalan utama.

Tak hanya itu, kondisi serupa juga terjadi di jalan menuju Desa Lompulle. Sungai Welanai yang berada di kawasan tersebut juga meluap, menyebabkan akses jalan menuju desa itu lumpuh total. “Kami sangat berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk membantu mengatasi bencana ini, karena kami terisolasi dan kesulitan untuk berkomunikasi maupun mendapatkan bantuan,” tambah Wahyu.

Pihak berwenang setempat, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Soppeng, telah melakukan pemantauan dan upaya penanggulangan. Namun, cuaca yang terus hujan membuat proses normalisasi jalan menjadi lebih lambat. Para petugas juga sedang berkoordinasi dengan warga untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan dasar warga terdampak banjir.

Kondisi ini mengkhawatirkan warga Desa Belo dan sekitarnya, karena mereka terisolasi dan sangat bergantung pada jalur akses yang kini terendam. Banyak warga yang khawatir dengan dampak lebih lanjut dari bencana ini, terutama terhadap persediaan makanan dan kesehatan.

Sementara itu, hujan deras diprediksi akan terus turun di wilayah Soppeng, yang membuat sejumlah warga mulai mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Pemerintah desa dan masyarakat setempat bekerja sama untuk saling membantu, sembari menunggu bantuan dari pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *