jurnaltime.co.id SOPPENG – Literasi sejarah menjadi pintu penting dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya lokal. Semangat itu tergambar jelas dalam kegiatan Pameran Bercerita dari Villa Yuliana yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX di pelataran Villa Yuliana, Kabupaten Soppeng, Kamis (28/8/2025). Pameran ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT RI ke-80.
Acara pembukaan berlangsung khidmat namun tetap meriah. Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle, hadir langsung memimpin jalannya seremoni. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya memperkenalkan sejarah dan budaya sejak usia dini.
“Generasi muda harus mengenal akar tradisinya. Dengan memahami sejarah, mereka tidak hanya bangga menjadi orang Soppeng, tetapi juga memiliki pijakan kuat untuk menghadapi masa depan,” ujar Wabup Selle KS Dalle.
Pameran ini menghadirkan berbagai koleksi benda bersejarah, foto dokumentasi, serta kisah-kisah perjuangan yang melekat pada Villa Yuliana—sebuah ikon bersejarah Kabupaten Soppeng. Suasana edukatif dan interaktif membuat pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak, merasa terlibat langsung.
Menariknya, di tengah kerumunan, tampak seorang bocah bernama Andi Fathurrahman T. Dengan penuh antusias, ia menyimak penjelasan pemandu pameran, memperhatikan setiap benda bersejarah, bahkan aktif mengajukan pertanyaan. Didampingi kedua orang tuanya yang juga dikenal sebagai pegiat literasi, Fathurrahman menjadi simbol bagaimana minat sejarah bisa tumbuh dari lingkungan keluarga.
Kehadirannya mencuri perhatian banyak orang. Antusiasme seorang anak kecil dalam memahami cerita masa lalu seolah menjadi pengingat bahwa melestarikan budaya tidak hanya tugas pemerintah atau akademisi, tetapi juga bagian dari keseharian masyarakat.
Melalui pameran ini, pemerintah daerah bersama Balai Pelestarian Kebudayaan berharap generasi muda Soppeng dapat semakin mencintai sejarahnya. Dengan begitu, nilai-nilai perjuangan dan kearifan lokal dapat terus hidup di tengah arus modernisasi.